Topeng Imaginer

Monday, February 9, 2009

Dahulu kala, disuatu negeri adalah seorang raja muda perkasa yang tersohor sangat gagah dan lihai mengatur siasat perang. Selalu menang dalam pertempuran, kesaktian dan keberingasannya amat ditakuti siapapun. Didalam negeripun, tangan besinya amat ditakuti seluruh rakyatnya.

!cid_008601c94e29$84480d70$e50aa8c0@cismu

Pada suatu hari, Sang Raja Muda mendengar kabar adanya seorang putri dari keputrèn kerajaan seberang, yang konon amat cantik ayu dan lembut bagaikan malaikat.

Sang Raja Muda langsung jatuh hati sejak pada pendengaran pertama.

Ingin sekali dia mempersunting puteri cantik itu sebagai permaisurinya.

Demikian, Sang Raja Muda mengenakan pakaian kebesarannya yang paling indah. Dia berdiri di depan cermin mengamati dirinya sebelum berangkat meminang si Putri Ayu.

Raja Muda menghela napas, ’Aku sendiri saja benci melihat wajahku yang dingin dan kejam ini, apalagi si Puteri itu ...,’ batinnya.

Rencana meminang Puteri ditangguhkan, dan tukang sihir kerajaan dipanggil menghadap.

’Pak Sihir, ubahlah wajahku yang menyeramkan ini menjadi wajah yang ramah dan menarik ...,’ ’Dapatkah kau melaksanakannya?’.

’Don’t worry, Tuanku,’ ’Hamba bisa melaksanakannya, tetapi berat syaratnya ...’

’Apa pun syaratnya, akan kujalani,’ sanggup Sang Raja penuh harap.

’Hamba akan membuatkan topèng ajaib untuk Baginda,’ jelas Pak Tukang Sihir, ’Topèng yang akan merubah penampilan Paduka sesuai dengan karakter yang Tuanku inginkan.’ Tiga hari kemudian, Pak Sihir kembali menghadap. Ia mempersembahkan topèng ajaib transparan yang tak terlihat oleh mata telanjang.

’Dengan mengenakan topèng ajaib ini, Tuanku akan menjadi semakin tampan, ramah, dan menyenangkan ...,’ ’Tetapi apabila Tuanku marah atau merengut sedikit saja, garis-garis lukisan pada topèng ini akan rusak – dan rahasia Paduka akan terbongkar ...’

’Mmm, begitu.’ ’Lalu apa yang harus kulakukan?’

’Setiap kali Tuanku merasa kesal hendak marah, jangan mengucapkan sepatah kata pun sampai kemarahan itu sirna,’ jelas Sang Penyihir, ’Tuanku harus selalu tersenyum dan hanya memikirkan hal-hal yang baik saja,’ ’Setiap hari harus melakukan minimal satu kebaikan dan satu kebajikan,’ ’Dan Paduka harus selalu bersikap ramah terhadap siapapun – walau kepada rakyat kecil ...’

Tentu saja syarat itu sangat berat bagi Sang Raja Muda yang gemar berperang itu. Tetapi demi cintanya kepada Puteri Ayu idaman hati, maka Baginda Raja pun menyanggupinya.

Demikianlah, topèng itu pun dipasangkan. Raja dipersilakan melihat wajahnya dalam cermin. Baginda berseru kagum terheran-heran. Ia melihat seorang Raja Muda yang tampan dengan senyum yang gagah menyenangkan, ’Apa ini diriku ...?’’Yes, Tuanku,’ ’Itu adalah Paduka dengan topèng baru yang mencitrakan kebaikan dan ketulusan ...’

Kini Raja Muda yang menjelma jadi ramah dan murah hati serta tampan itu telah mempersunting si Puteri Ayu idaman hatinya. Mereka hidup bahagia. Permaisuri sangat mencintai suaminya yang dermawan dan pemaaf. Semua rakyat memuji permaisuri yang mereka anggap sanggup mengubah perangai Raja.Tiga tahun berlalu. Rahasia topèng ajaib tetap tertutup rapat. Tetapi seringkali Sang Raja mengeluh dan sedih, karena selama itu ia harus selalu berdusta dihadapan permaisuri. Raja sadar betul bahwa wajahnya palsu.

Ahli Sihir dipanggil menghadap diam-diam. Berulangkali menghela nafas, dengan sedih Raja berkata, ’Bukalah topèngku ...,’ ’Aku tak sanggup lagi memakainya.’

’Paduka, jika topèng itu hamba buka, hamba tidak akan bisa memasangnya kembali.’

’Biarlah, lebih baik begitu daripada aku harus terus menerus berdusta pada rakyatku dan Permaisuri.’ ’Aku tak mampu lagi membohongi semua orang seperti ini ...’

Ahli Sihir itu menyembah, ’Ampun berjuta ampun, Tuanku,’ ’Sebenarnya sejak semula Tuanku tidak mengenakan topèng apapun ...’ ’Hamba tidak mempunyai keahlian mengubah wajah orang lain.’

’Tetapi mengapa wajahku berubah jadi ramah dan sikapku jadi baik?’

’Perubahan itu terjadi atas kemauan Tuanku sendiri - yang menginginkan perubahan itu,’ sembah si Pak Sihir, ’Setiap kali Tuanku tersenyum dan berbuat kebajikan kepada orang lain, maka sinar terang memancar dari wajah Baginda, dan setiap hari semakin nyata sinar itu terpancar keluar ...’Sang Raja termenung takjub, tersenyum bahagia mensyukuri topèng imaginèr yang telah 3 tahun dipakainya ...

0 comments:

 
Ksatria's WEBLOG. Design by Pocket